Wisata Kota Kendari Sulawesi Tenggara

Wisata Kota Kendari Sulawesi Tenggara

Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, terletak di pesisir timur Pulau Sulawesi. Sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan perdagangan, Kendari tidak hanya menjadi simpul aktivitas masyarakat Sulawesi Tenggara, tetapi juga menyimpan potensi wisata yang luar biasa.

RRI.co.id - Keindahan Masjid Al-Alam Kendari di Hamparan Perairan

Baca juga : Atlético Nacional Raksasa Hijau Medellín
Baca juga : Gaya Hidup Dian Sastrowardoyo Karier Keluarga
Baca juga : Club Atlético Independiente Rey de Copas Argentina
Baca juga : wisata Patagonia Keajaiban Alam
Baca juga : Biografi Profesional Emil Elestianto Dardak

Kota Kendari Meskipun namanya belum sepopuler Bali, Yogyakarta, atau Lombok dalam peta pariwisata nasional, Kendari sebenarnya menawarkan beragam daya tarik wisata, mulai dari panorama bahari, kekayaan budaya, hingga kuliner khas yang unik.

1. Kondisi Geografis dan Karakter Kota Kendari

Kendari memiliki luas wilayah sekitar 296,89 km² dan dihuni lebih dari 350 ribu jiwa (BPS Kota Kendari, 2023). Kota ini terletak di tepi Teluk Kendari yang berbentuk seperti tapal kuda, menjadikannya memiliki garis pantai panjang dengan pemandangan yang indah.

Secara administratif, Kendari terdiri dari 11 kecamatan dan 65 kelurahan. Wilayahnya didominasi perbukitan dan dataran rendah di sekitar teluk. Kondisi geografis ini menjadikan Kendari kaya akan objek wisata alam seperti pantai, pulau, hingga air terjun. Selain itu, iklim tropis dengan dua musim (hujan dan kemarau) membuat wisata di Kendari dapat dinikmati hampir sepanjang tahun.


2. Sejarah Singkat dan Identitas Budaya

Sebelum menjadi kota modern, wilayah Kendari merupakan permukiman tradisional masyarakat Tolaki, salah satu etnis terbesar di Sulawesi Tenggara. Nama “Kendari” diyakini berasal dari kata dalam bahasa Tolaki, yaitu kandai yang berarti “perahu kecil”. Hal ini menggambarkan kedekatan masyarakat setempat dengan laut sejak dahulu.

Kota Kendari resmi berdiri pada tahun 1956 dan kemudian berkembang pesat setelah ditetapkan sebagai ibu kota provinsi. Identitas budaya Kendari dipengaruhi oleh keberagaman etnis seperti Tolaki, Bugis, Buton, Muna, dan Bajo. Keberagaman ini tercermin dalam tarian, musik tradisional, serta kuliner yang beragam.


3. Wisata Alam di Kota Kendari

5 Pesona Air Terjun Moramo di Sulawesi Tenggara

http://www.albergolevoilier.com

a. Teluk Kendari

Teluk Kendari adalah ikon utama kota. Dari kawasan teluk, wisatawan dapat menyaksikan panorama laut biru dengan latar belakang perbukitan hijau. Kehadiran Jembatan Teluk Kendari, yang diresmikan pada 2020 dengan panjang 1,3 km, semakin menambah daya tarik kawasan ini. Pada malam hari, jembatan ini dihiasi lampu warna-warni, menjadikannya lokasi favorit bersantai dan berfoto.

Selain pemandangan, Teluk Kendari juga dimanfaatkan sebagai lokasi olahraga air, memancing, dan wisata kuliner. Beberapa restoran terapung menawarkan hidangan seafood segar dengan nuansa laut yang khas.

b. Pantai Nambo

Sekitar 12 km dari pusat kota, Pantai Nambo terkenal dengan pasir putih yang lembut dan ombak tenang. Pantai ini menjadi destinasi favorit keluarga untuk berenang, bermain pasir, atau sekadar menikmati senja. Kuliner khas seperti sate pokea (sate kerang) banyak dijajakan di kawasan pantai. Infrastruktur menuju Pantai Nambo juga cukup baik, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

c. Pulau Bokori

Pulau Bokori terletak di depan pesisir Kecamatan Soropia, hanya 20–30 menit dari pusat Kendari dengan perahu motor. Pulau kecil ini menawarkan pasir putih bersih, air laut jernih, dan panorama laut yang menakjubkan. Pemerintah Sulawesi Tenggara menjadikan Bokori sebagai destinasi unggulan dengan pembangunan cottage, dermaga, serta fasilitas pendukung wisata.

Pulau ini juga sering dijadikan lokasi festival budaya, lomba perahu, hingga kegiatan olahraga air. Keindahannya membuat Bokori populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.

d. Air Terjun Moramo

Sekitar 60 km dari pusat Kendari, Air Terjun Moramo berada di kawasan hutan lindung. Air terjun setinggi 100 meter ini unik karena bertingkat tujuh, dengan kolam alami di setiap tingkatan. Suasana hutan tropis yang masih asri membuatnya menjadi destinasi favorit bagi pecinta alam dan fotografi.

e. Taman Hutan Raya Murhum

Bagi wisatawan yang menyukai wisata alam sekaligus edukasi, Taman Hutan Raya Murhum (Tahura) adalah pilihan tepat. Terletak tidak jauh dari pusat kota, kawasan ini memiliki hutan tropis yang dilindungi, flora endemik Sulawesi, serta satwa langka seperti anoa dan burung maleo. Tahura Murhum juga menyediakan jalur trekking bagi pecinta petualangan.


4. Wisata Budaya dan Sejarah

a. Masjid Al-Alam Kendari

Masjid megah yang berdiri di tengah Teluk Kendari ini menjadi landmark religi sekaligus wisata spiritual. Disebut sebagai “masjid terapung”, bangunan ini dapat dicapai melalui jalan jembatan sepanjang 1 km dari daratan utama. Arsitekturnya yang modern dengan kubah besar menjadikannya salah satu masjid ikonik di Indonesia timur.

b. Kampung Bajo

Suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung. Di Kendari, wisatawan dapat berkunjung ke perkampungan tradisional mereka yang berada di atas laut dengan rumah panggung kayu. Selain menikmati suasana unik, wisatawan bisa menyaksikan aktivitas sehari-hari masyarakat Bajo yang masih menjaga tradisi bahari.

c. Peninggalan Sejarah

Walau tidak sebanyak di Sulawesi Selatan, Kendari memiliki beberapa situs sejarah seperti Benteng Tumbu-Tumbu dan peninggalan kolonial Belanda. Situs-situs ini menyimpan kisah perjalanan sejarah Kendari sebagai pusat perdagangan dan pertemuan antarbangsa.


5. Wisata Kuliner Kendari

Kuliner di Kendari banyak dipengaruhi oleh hasil laut dan tradisi etnis setempat. Beberapa makanan khas yang wajib dicoba antara lain:

RRI.co.id - Kandungan gizi dibalik Kelezatan Sate Pokea.
  • Sate Pokea – sate kerang khas yang disajikan dengan bumbu kacang dan lontong.
  • Kasua Dange – camilan tradisional dari sagu, dipanggang dalam cetakan tanah liat.
  • Parende – sup ikan dengan kuah asam pedas, segar disantap dengan nasi hangat.
  • Kasoami – olahan singkong berbentuk kerucut yang menjadi makanan pokok masyarakat Buton.
  • Lapa-lapa – ketupat khas Sulawesi Tenggara yang dimasak dengan santan, sering disajikan pada hari raya.

Wisata kuliner di Kendari biasanya dapat dinikmati di sekitar Teluk Kendari, pasar tradisional, hingga rumah makan lokal.


6. Infrastruktur dan Aksesibilitas Pariwisata

Akses menuju Kendari cukup mudah. Bandara Haluoleo, yang berjarak sekitar 23 km dari pusat kota, melayani penerbangan dari Makassar, Jakarta, Surabaya, dan beberapa kota lain. Dari bandara, wisatawan dapat menggunakan taksi, bus bandara, atau kendaraan sewa menuju pusat kota.

Di dalam kota, transportasi umum seperti bentor (becak motor) menjadi ciri khas. Selain itu, terdapat pula angkot, ojek, hingga layanan transportasi daring. Infrastruktur pariwisata seperti hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan.


7. Festival dan Event Pariwisata

Pulau Bokori, Pulau Wisata di Dekat Kota Kendari — Turgo.id #Enjoy_Indonesia

Kendari rutin menggelar berbagai festival budaya yang menjadi daya tarik wisatawan. Beberapa di antaranya:

  • Festival Pulau Bokori: menampilkan lomba perahu, tarian tradisional, dan pameran kuliner.
  • Kendari Expo: ajang promosi pariwisata, seni, dan produk UMKM daerah.
  • Festival Kain Tenun Sultra: memperkenalkan kain tradisional Tolaki, Buton, dan Muna yang kaya motif dan filosofi.

Festival-festival ini tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.


8. Tantangan dan Peluang Pengembangan Wisata

Meskipun memiliki potensi besar, pariwisata Kendari masih menghadapi sejumlah tantangan:

  1. Promosi Terbatas – Kendari belum sepopuler destinasi lain di Indonesia timur seperti Makassar atau Raja Ampat.
  2. Infrastruktur di Lokasi Wisata – Beberapa destinasi seperti Pantai Nambo dan Pulau Bokori masih membutuhkan peningkatan fasilitas publik.
  3. Pengelolaan Berkelanjutan – Ancaman sampah plastik dan eksploitasi lingkungan perlu diantisipasi agar pariwisata tetap berkelanjutan.

Namun, peluang pengembangan sangat besar:

  • Potensi ekowisata di Tahura Murhum dan Air Terjun Moramo.
  • Pengembangan wisata bahari di Teluk Kendari dan Pulau Bokori.
  • Wisata budaya berbasis kampung adat dan festival tahunan.

9. Peran Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Kota Kendari telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas pembangunan. Pembangunan Jembatan Teluk Kendari, renovasi Pantai Nambo, serta pengembangan Pulau Bokori merupakan langkah konkret dalam meningkatkan daya tarik wisata.

Masyarakat juga turut berperan melalui usaha kuliner, penginapan lokal, hingga pemandu wisata. Keterlibatan komunitas lokal penting untuk menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.

Kota Kendari menyimpan pesona wisata yang beragam, mulai dari panorama Teluk Kendari, keindahan Pulau Bokori, hingga kuliner khas seperti sate pokea. Didukung oleh kekayaan budaya masyarakat Tolaki, Bajo, Buton, dan etnis lainnya, Kendari menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berbeda.
Meski masih menghadapi tantangan promosi dan infrastruktur, potensi pariwisata Kendari sangat besar untuk berkembang sebagai destinasi unggulan di kawasan Indonesia timur. Bagi wisatawan yang mencari pengalaman baru dengan perpaduan alam, budaya, dan kuliner khas, Kota Kendari adalah destinasi yang patut masuk dalam daftar perjalanan.