Kota Tasikmalaya, yang sering dijuluki sebagai Mutiara Priangan Timur, adalah salah satu destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keragaman kuliner. Terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Bandung, Tasikmalaya berada di jalur strategis selatan Jawa Barat dan menjadi pintu gerbang menuju Jawa Tengah bagian selatan. Kota ini tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan dan perdagangan, tetapi juga sebagai kota santri dengan ratusan pondok pesantren yang tersebar di sekitarnya

Baca juga : tol cipularang kembali menelan korban
Baca juga : makna kehidupan sederhana dalam rumah tangga
Baca juga : karier wakil bupati hengky kurniawan
Baca juga : Teknologi keberlanjutan inovasi ayam petelur
Baca juga : Bukit raya gunung misteri kalimatan
Baca juga : Manfaat memakan brokoli bagi jantung
Dengan luas wilayah sekitar 171 km² dan jumlah penduduk lebih dari 700 ribu jiwa, Tasikmalaya terus berkembang menjadi kota wisata yang menawarkan banyak pilihan. Dari gunung bersejarah, danau tenang, hingga pantai eksotis, semua bisa ditemukan di wilayah ini. Wisata budaya dan religi pun tumbuh seiring kuatnya tradisi Sunda yang masih dipelihara. Tidak ketinggalan, Tasikmalaya terkenal sebagai sentra kerajinan bordir, batik, serta kelom geulis yang sudah menembus pasar internasional.
Sejarah dan Identitas Kota Tasikmalaya
Nama Tasikmalaya berasal dari kata tasik yang berarti danau atau laut, serta malaya yang berarti gunung atau bukit. Konon, nama ini diambil setelah letusan besar Gunung Galunggung pada tahun 1822 yang meninggalkan danau-danau kecil di antara perbukitan. Seiring perkembangan zaman, Tasikmalaya tumbuh sebagai pusat perdagangan, pendidikan, dan industri kreatif di Priangan Timur.
Selain dijuluki “Mutiara Priangan Timur”, Tasikmalaya juga dikenal sebagai Kota Santri karena banyaknya pondok pesantren besar, seperti Pesantren Cipasung dan Pesantren Suryalaya. Dari sisi ekonomi, kota ini disebut sebagai Kota Bordir karena memiliki sentra produksi bordir dan batik yang berkelas. Identitas ini menjadi daya tarik wisatawan untuk datang tidak hanya menikmati pemandangan, tetapi juga belajar budaya dan membeli produk khas.

Wisata Alam di Tasikmalaya
Tasikmalaya dikelilingi oleh pegunungan, hutan, dan jalur pantai selatan, sehingga wisata alam menjadi daya tarik utama.
1. Gunung Galunggung
Gunung Galunggung adalah ikon wisata alam Tasikmalaya. Gunung ini pernah meletus hebat pada tahun 1982 yang mengubah lanskap alam sekitarnya. Kini, bekas kawahnya menjadi daya tarik utama wisatawan. Untuk mencapai puncak kawah, pengunjung harus menaiki sekitar 620 anak tangga. Dari atas, terlihat pemandangan kawah berwarna hijau kebiruan yang menawan.
Selain kawah, kawasan Gunung Galunggung juga dilengkapi dengan pemandian air panas, kolam renang, hingga area camping ground. Jaraknya sekitar 17 km dari pusat kota, dengan akses jalan yang cukup baik.
2. Situ Gede
Situ Gede adalah sebuah danau alami dengan luas sekitar 47 hektar yang terletak hanya 5 km dari pusat kota. Danau ini dikelilingi hutan pinus yang sejuk dan sering dijadikan tempat berwisata keluarga. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain berperahu, memancing, jogging, atau sekadar bersantai menikmati suasana. Di tengah danau terdapat sebuah pulau kecil yang sering digunakan untuk penelitian maupun tempat ritual tradisional.
3. Curug Dengdeng
Air terjun bertingkat tiga yang berada di Kecamatan Cikatomas ini menawarkan panorama alami yang masih asri. Tingkat pertama memiliki ketinggian sekitar 13 meter, tingkat kedua 11 meter, dan tingkat ketiga 9 meter. Nama “Dengdeng” berasal dari bahasa Sunda yang berarti berundak atau bertingkat. Untuk mencapai lokasi, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 50 km dari pusat kota, namun keindahan alamnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.
4. Pantai Cipatujah
Tasikmalaya juga memiliki pantai yang memanjang di pesisir selatan. Pantai Cipatujah menjadi yang paling terkenal dengan hamparan pasir cokelat keemasan dan ombak besar khas Samudra Hindia. Meski tidak direkomendasikan untuk berenang karena ombak tinggi, pantai ini cocok untuk bersantai, berfoto, atau menikmati kuliner seafood segar. Setiap akhir pekan, Cipatujah ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar kota.

http://www.albergolevoilier.com
5. Wisata Alam Lainnya
Selain destinasi utama, ada juga Pantai Karang Tawulan yang sering disebut mirip Tanah Lot di Bali karena memiliki pulau kecil di tengah laut, serta Curug Badak dan Curug Batu Hanoman yang cocok untuk pencinta trekking. Semua ini menegaskan bahwa Tasikmalaya punya potensi wisata alam lengkap, dari gunung hingga laut.
Wisata Religi dan Budaya
Tasikmalaya memiliki kekayaan budaya Sunda yang kental sekaligus reputasi sebagai kota santri.
1. Masjid Agung Tasikmalaya
Masjid yang berdiri megah di alun-alun kota ini menjadi pusat aktivitas keagamaan sekaligus ikon kota. Dengan arsitektur khas Jawa Barat dan menara tinggi, masjid ini sering dikunjungi wisatawan untuk beribadah sekaligus menikmati suasana pusat kota.
2. Kampung Naga
Kampung adat ini berada di perbatasan Tasikmalaya dan Garut, sekitar 30 km dari pusat kota. Masyarakat Kampung Naga masih mempertahankan tradisi leluhur dengan rumah-rumah panggung bambu, larangan menggunakan teknologi modern, dan sistem sosial yang guyub. Wisatawan yang datang bisa belajar tentang filosofi hidup sederhana yang harmonis dengan alam.
3. Pesantren dan Tradisi Santri

Tasikmalaya dikenal dengan pondok pesantrennya. Salah satunya adalah Pesantren Suryalaya, yang didirikan pada 1905 oleh Syekh Abdullah Mubarak. Pesantren ini terkenal dengan metode terapi tarekat qodiriyah naqsyabandiyah untuk penyembuhan kecanduan. Banyak wisatawan religi yang berziarah ke pesantren ini setiap tahunnya.
4. Kerajinan Batik, Bordir, dan Kelom Geulis
Tasikmalaya adalah salah satu sentra batik terbesar di Jawa Barat, dengan motif khas seperti suket (rumput) dan sawer. Selain itu, bordir Tasik terkenal halus dan elegan, banyak diekspor ke mancanegara. Produk khas lain adalah Kelom Geulis, sandal kayu dengan ukiran cantik yang sudah diproduksi sejak 1940-an. Wisatawan bisa membeli produk ini di sentra kerajinan Kawalu, Tamansari, dan Tamanjaya.
Wisata Kuliner Khas Tasikmalaya
Perjalanan wisata belum lengkap tanpa mencicipi kuliner khas.
- Nasi Tutug Oncom (T.O.)
Hidangan ini terdiri dari nasi hangat yang dicampur oncom bakar, disajikan dengan sambal terasi, lalapan, dan lauk seperti ayam goreng atau ikan asin. Tutug oncom sudah menjadi identitas kuliner Tasik. - Mie Bakso Laksana
Salah satu bakso legendaris di Tasikmalaya yang berdiri sejak tahun 1960-an. Rasanya yang khas membuat tempat ini selalu ramai pengunjung. - Es Bojong
Minuman segar khas Tasik yang berisi tape singkong, kolang-kaling, cincau, dan sirup merah. Cocok diminum saat siang hari yang terik. - Cilok Goang
Varian cilok dengan kuah pedas khas Tasikmalaya, populer di kalangan anak muda. - Rengginang dan Opak
Jajanan kering ini sering dijadikan oleh-oleh wisatawan. Sentra produksi banyak ditemukan di daerah Indihiang dan Rajapolah.
Event dan Festival
Tasikmalaya juga rutin mengadakan berbagai event budaya, seperti:
- Tasikmalaya October Festival (TOF) – ajang tahunan yang menampilkan parade budaya, pameran batik dan bordir, hingga kuliner khas.
- Pesta Rakyat Kampung Naga – festival budaya adat dengan atraksi seni Sunda.
- Festival Santri Nasional – perayaan Hari Santri dengan kegiatan keagamaan, lomba, hingga bazar.
Event-event ini memperkuat citra Tasikmalaya sebagai kota yang kaya akan budaya dan tradisi.
Akses dan Infrastruktur Wisata
Tasikmalaya dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi:
- Kereta Api – Rute Bandung–Tasikmalaya memakan waktu sekitar 3 jam. Stasiun Tasikmalaya berada di pusat kota.
- Jalur Darat – Bus dan travel dari Jakarta atau Bandung melewati jalur selatan Jawa Barat.
- Bandara Wiriadinata – Bandara ini melayani penerbangan dari Jakarta dan kota lain.
Fasilitas wisata di Tasikmalaya cukup lengkap, mulai dari hotel berbintang, penginapan, restoran, hingga homestay di desa wisata.